Laporkan Penyalahgunaan

Mengenai Saya

Cari Blog Ini

Kegiatan Khitobah Bulan Mei


Khitobah Santri merupakan program rutin Majelis Nurul Hikmah yang diselenggarakan dua kali dalam sebulan secara bergiliran antar kelompok santri. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada Senin, 19 Mei 2025 oleh santri kelas Madin Wustho. Selain sebagai wadah melatih mental dan kemampuan berbicara di depan umum, khitobah juga menjadi media dakwah santri untuk menyampaikan nilai-nilai Islam secara kreatif, inspiratif, dan membumi, baik di lingkungan majelis maupun di tengah masyarakat luas.

Antusiasme para santri dalam mengikuti program ini sangat tinggi. Mereka mempersiapkan diri dengan matang, mulai dari materi, intonasi suara, ekspresi, hingga penguasaan panggung. Bahkan beberapa santri terlihat berlatih bersama di waktu senggang, saling memberikan masukan dan semangat. Hal ini menunjukkan bahwa khitobah tidak hanya melatih keterampilan individu, tetapi juga memperkuat kerja sama dan ukhuwah islamiyah di antara para santri.

Kegiatan dimulai dengan pembacaan Surah Al-Fatihah sebagai pembuka, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara oleh Adinda Afifah Auliya Rahma selaku pembawa acara. Setelah itu, kegiatan berlanjut ke sesi kedua yaitu pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang disampaikan oleh Adinda Farah Adzkia. Ayat-ayat Al-Qur’an dilantunkan dengan bacaan murottal yang merdu dan penuh kekhusyukan.

Acara selanjutnya adalah sambutan dari perwakilan perangkat desa yang dilakonkan oleh Ananda Kurnia Dhanny. Kegiatan berlanjut pada kegiatan inti yang paling dinantikan, yakni mauidzoh hasanah yang dibawakan oleh Adinda Jessica Shinta. Seluruh santri menyimak dengan penuh perhatian, suasana khidmat pun tercipta meskipun diselingi dengan canda tawa dan kebahagiaan.

Sebagai penutup, doa dibacakan oleh Adinda Annisa Mentari Putri. Setelah itu, pembawa acara menutup kegiatan dengan pamit undur diri. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih keberanian santri agar mampu tampil di depan umum, mengasah keterampilan berbicara di depan publik (public speaking), serta mengembangkan kemampuan pelatihan (training of trainer). Para santri tidak hanya belajar mengaji, tetapi juga dibekali keterampilan penting yang berguna dalam kegiatan sosial dan kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

: