Suasana aula dipenuhi dengan semangat dan kehangatan sejak awal kegiatan dimulai. Ustadz Agus Muzammil membuka acara dengan sapaan yang bersahabat dan memandu jalannya kegiatan dengan runtut serta penuh semangat. Beliau memperkenalkan susunan acara secara singkat dan mengajak seluruh hadirin untuk mengikuti setiap rangkaian dengan khidmat.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari pengasuh Majelis Nurul Hikmah, Ustadzah Dewi Ilmiatul Ma’rifah. Dalam penyampaiannya, beliau mengungkapkan rasa syukur atas berlangsungnya proses pembelajaran selama satu semester yang penuh perjuangan dan keikhlasan. Ia memberikan apresiasi mendalam kepada seluruh asatidz yang istiqamah dalam membimbing, juga kepada para wali santri yang senantiasa mendukung putra-putrinya untuk terus semangat menuntut ilmu. Sambutan tersebut mengandung pesan bahwa pendidikan yang baik bukan hanya terletak pada capaian akademik, melainkan juga pada akhlak, adab, dan semangat mencari ridha Allah dalam menuntut ilmu.
Setelah sambutan, perhatian para hadirin tertuju pada pengumuman santri berprestasi yang dibacakan oleh Ustadz Soca Aulia Supriyatna. Satu per satu nama santri terbaik diumumkan dan dipanggil ke depan untuk menerima penghargaan atas prestasi yang telah mereka capai. Suasana aula seketika dipenuhi dengan tepuk tangan penuh bangga dari para wali santri dan guru-guru yang menyaksikan buah dari proses panjang pembelajaran dan pendampingan.
Suasana aula semakin semarak ketika sesi penampilan santri dimulai. Santri dari kelas TPQ Bil Qolam tampil dengan percaya diri membawakan hafalan surat-surat pendek. Dengan suara lantang dan wajah penuh keyakinan, para santri kecil ini menunjukkan perkembangan luar biasa dalam hafalan Al-Qur’an. Penampilan ini menjadi bukti nyata dari metode belajar yang konsisten dan dukungan lingkungan yang positif.
Tak kalah membanggakan, santri dari jenjang Madin Ula mempersembahkan dua penampilan yang memikat perhatian seluruh hadirin. Penampilan pertama adalah bacaan Kitab Alala yang dibawakan dengan irama khas, mencerminkan kedalaman mereka dalam memahami tradisi keilmuan pesantren. Penampilan kedua adalah musikalisasi puisi bertema “Guru Majelisku” yang dibawakan dengan penghayatan penuh. Suara dan ekspresi para santri dalam puisi tersebut menggambarkan betapa besarnya peran seorang guru dalam menanamkan nilai-nilai hidup dan ilmu di hati mereka. Beberapa wali santri bahkan tampak menahan haru mendengar lantunan kata yang begitu menyentuh.
Setelah seluruh penampilan selesai, suasana aula kembali hening dalam kekhusyukan saat Ustadz Zainul Fattah memimpin doa bersama. Doa dipanjatkan dengan harapan agar ilmu yang telah didapatkan para santri menjadi ilmu yang bermanfaat dan penuh keberkahan. Ia juga memohon kepada Allah SWT agar seluruh asatidz diberikan kekuatan untuk terus mendidik, serta agar para wali santri senantiasa diberi kesabaran dan keteguhan dalam mendampingi anak-anak mereka meniti jalan ilmu.
Sebagai penutup, dilakukan pengambilan raport oleh para wali santri. Mereka diarahkan menuju wali kelas masing-masing, yang telah menunggu sesuai dengan jenjang pendidikan santri. Para wali santri tampak antusias dan haru saat menerima hasil pembelajaran anak-anak mereka. Bukan sekadar angka yang diterima, tetapi juga lembaran perjuangan dan proses panjang yang dilalui dengan doa, jerih payah, dan harapan.
Suasana malam itu menjadi saksi bahwa pendidikan adalah kerja bersama—antara guru, orang tua, dan anak-anak yang berjuang dalam diam. Kegiatan Penerimaan Laporan Hasil Pembelajaran ini bukan hanya penutup dari semester genap, tetapi juga pembuka langkah baru untuk terus melangkah lebih jauh dalam cahaya ilmu dan bimbingan adab. Semoga seluruh santri Majelis Nurul Hikmah senantiasa istiqamah dalam mencari ilmu, dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkah kecil yang mereka tempuh menuju jalan kebaikan.
: